Ada Kerinduan Untukmu Yaa Ramadhan


Subhanallah...

Biasanya kita baru begitu merasakan kehilangan seseorang setalah orang tersebut sudah tidak ada lagi di dekat kita.

Kita semua tahu 'waktu' yang diberikan tidaklah seberapa lama. jika diingat kapan terakhir kita bertemu dengan kawan lama seperti teman SMU atau bahkan waktu di SMP dahulu, wah...terasa sekali bukan bagaimana sang 'waktu' seperti air yang mengalir dari hulu menyisakan gurat-gurat perjalanannya. Serasa baru kemarin kita main basket atau main sepak bola bersamanya tapi kini sudah sama-sama dewasa dan punya kehidupan masing-masing.

Begitulah kira-kira juga dengan "Ramadhan" yang sebentar lagi akan kita jelang dalam beberapa waktu lagi. Bila kita menganggap "Ramadhan" sebagaimana seorang sahabat lama, maka setahun buat kita sudah sangat terlalu lama untuk saling melepas rindu hingga waktunya tiba.

Ada kerinduan, ada harapan, ada banyak rencana yang ingin kita lakukan ketika berjumpa dengan sahabat yang membawa banyak kenangan dalam hidup kita.

Bersama ramadhan, kita punya cinta yang ingin digali, ada alunan kitab suci yang begitu syahdu dibacakan dalam senyap malam, ada malam-malam sunyi yang begitu mudah membuat mata menetes dalam haru dan kerinduan kepada-NYA, ada rasa takut kehilangan karena segera akan jauh lagi darinya (insyaAllah).

Mungkin karena begitulah hakikat waktu. Ia selalu terasa cepat ingin pergi. Selalu saja bergegas pamit justru di saat kita begitu ingin melepaskan kerinduan itu.

Karenanya sebelum segalanya berlalu begitu cepat, di pintu ramadhan kali ini, saya dan segenap keluarga mengucapkan permohonan maaf bila ada kealfaan dan kekhilafan dalam ucapan dan tingkah laku selama ini. Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Mohon keikhlasannya.

Marhaban Yaa Ramadhan

Alhamdulillah... Dia ( Allah swt ) masih memberi kesempatan untukku mengecap indahnya Ramadhan. hari-hari berlalu berganti minggu dan bulan, tak terasa dengan keindahan nikmat yang tiada terkira ini bulan penuh rahmat t'lah ada dipelupuk mata.

S'moga Ramadhan ini lebih baik dari yang lalu dan insyaAllah membawa kedalam keridhoan-Nya.
Ridhoilah kami yaa Allah...

Tiada kata seindah pujian untuk-Mu " Subhanallah Walhamdulillah Wala ilaa hailallahuallah hu akbar"

" MARHABAN YAA SYAHRUS SYIAM "

"MERDEKA"

Berseru, bersenandung dan menari dalam berbagai macam rekayasa pernak-pernik kemenangan ; larut dalam tawa yang mengembang seakan hilang semua penat kehidupan yang sedang dijalani. Oh... indahnya kemerdekaan ?

Ketika berandai menerawang kebelakang saat nyawa adalah taruhan untuk kebebasan bumi pertiwi ; cemas, takut, galau dan segala harapan yang berkecamuk apakah bisa bernafas lega dan tertawa lebar dibumi pertiwiku ini ? hingga munculah jiwa-jiwa patriotisme yang bersumpah akan memperjuangkan kebebasan (red:kemerdekaan) itu sampai tetes darah yang terakhir.

Sudah seperti itukah kita saat ini ?! ah... belum ternyata, bahkan untuk memelihara dan membangunpun hanya sebatas janji dan membohongi.
Kemanakah jiwa-jiwa patriotisme itu ?!

PERJUANGAN BELUM SELESAI BUNG !!!

Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada tuhanmu (Allah) dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya