Sejauh Asa Meniti

Nan jauh disana "seseorang" terduduk diam dengan tatapan yang hendak membelah kokohnya alam dan bersandar pada rimbunnya "pohon" ditepi sungai. Riak air sungai seolah mentertawakannya dan semilir angin yang seolah menampar disetiap pipi kanan kiri. mendung kelabu menyelimuti sisi hatinya membuat langkah terasa berat untuk diayunkan.

Waktu terus berlalu menusukan tajamnya disetiap detik demi detik, mengiris setiap keinginan yang tak pernah bisa hinggap dalam nyata. Kenapa...? tak perlu ada yang ditanyakan, cobalah renungkan.
Kebersamaan merupakan tugas dan tanggung jawabnya yang mencoba belajar menjadi "penunjuk arah", Menepis keputus asaan dan membangun sebuah "Rumah" yang didalamnya dihuni keindahan dalam laku adil, bijaksana, dan amanah.

Sudah sampaikah kesana...? oh.. ternyata masih sebuah rencana dan ikhtiar yang kadang terganjal "duri dan kerikil" yang walaupun kecil bisa membuat "nyegir" meringis.
"ah.. bukan hanya aku saja yang tak bisa memetik indahnya cahaya, hanya butuh kesabaran dan ikhtiar dalam langkah dan sujud kepada-Nya" gumamnya dalam hati.

Harapan akan berubah menjadi rasa cemas, dan membuat lemas, bila yang dijadikan tujuan bernilai besar sementara potensi untuk meraihnya kecil. Dan Harapan juga bisa berwajah frustasi. Wajah ini hadir dalam kegagalan berulang-ulang.

Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada tuhanmu (Allah) dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya